Strain adalah jumlah deformasi dari suatu bagian dalam kaitannya dengan gaya. Secara rinci strain (e) digambarakn sebagai perubahan panjang, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.
Elastisitas strain gauge erupakan perbandingan perubahan panjang terhadap panjang mula – mula :
Parameter dasar dari strain gauge sensitivitas terhdap starin (tegangan), yan dinyatakan besaranya sebagai faktor gauge. Faktor gauge merupakan perbandingan fraksi perubahan resistansi (∆R) terhadap fraksi perubahan panjang (strain), secara matematis di tyulis sebagai berikut :
Nilai faktor gauge bahan berbeda beda contohnya
• metal incompressible Gf = 2
• piezoresistif Gf =30
Idealnya resistansi ari strain gauge akan berubah hanya merespon adanyan berubahan strain. Akan tetapi material strain gauge, seperti halnya jenis material yang dipilih sebagai pembentuknya akan dapat merspon perbuhan temperatur. Perushan pembuat starin gauge berusaha meminimalis sensitivitas terhadap suhu (temperatur).
Contoh : untuk memperkirakan kompensasi suhu terhadap resistansi, misal alumunium yang mempunyai koefisens temperatur 23 ppm/oC dengan nilai resistansi 1000 ; dan faktor gauge 2 . mempunyai ralat terhadap suhu sebesar 11,5 /oC. Oleh karena itu pengaruh suhu sangat penting terhadap strain gauge.
Pengukurann strain (ketegangan)
Pengukuran ketegangan menggunakan strain gauge dilakukan dengan menempatkan strain gauge pada rangkaian jembatan.
Dalam prakteknya, orde pengukuran strain tidak lebih dari milistrain (e x 10-3), oleh karena itu pengukuran ketegangan memerlukan pengukuran yang sangat akurat dari perubahan yang sangat kecil dari resistansinya.sebagai contoh : suatu bahan mengalami stran sebesar 500 με, dengan faktor gauge 2 akan memperlihatkan resistansi hanya 2 (500 x 10-6) = 0,1 % . maka untuk 120 Ω gauge dari bahan tersebut hanya mengalami perubahan resistansi 0,12 Ω
Sumber: http://hereourblog.wordpress.com/sistem-sensor/sensor-strain-gauge/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar